Selasa, 20 Oktober 2015

PENGENALAN MANHAJ SALAF UNTUK PEMULA BAG 34

*************
📜🌹 PENGENALAN DAKWAH SALAF BAGI PEMULA🚦
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰✔

📊 BAGIAN 3⃣4⃣

📈 KEISTIMEWAAN DAKWAH SALAFIYAH 📉

⭐ Ditulis oleh DR. Khalid bin Qasim ar-Raddadi hafizhahullah

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

📊“Memadukan Antara Ta’shil danTahdzir“📊

📋 Ta’shil = Penanaman/Mencari Ilmu; Tahdzir = Peringatan dari Bahaya Kebatilan dan Pengusungnya

~~~~~~~~~~~~~~~~

👍 Di antara keistimewaan Salafiyun di banding lainnya, adalah : Salafiyyun memadukan antara Ta’shil dan Tahdzir.

✅ Jadi Ahlus Sunnah sejati akan memberikan perhatian yang sangat besar terhadap Ta’shil ilmu, penjelasan kaidah-kaidahnya, pedoman-pedomannya sesuai dengan paham para Salaf ridhwanallah ‘alaihim. Sedikit, bahkan sangat jarang, engkau dapati seorang salafy yang tumbuh dan berkembang di madrasah atsariyyah ini kecuali dia pasti menyebutkan permasalahan disertai dengan dalil-dalilnya, lengkap dengan penjelasan paham salaf terkait permasalahan tersebut, di samping kesibukan mereka dengan ilmu dan dakwah ke jalan Allah di atas bashirah.

❇ pada waktu bersamaan Salafiyyun men-tahdzir dari orang-orang yang menyelisihi/menentang dan memusuhi Dakwah Salafiyyah. Maka Salafiyyin menjelaskan berbagai cela mereka dan menyingkap tabir-tabir penutup mereka, sehingga tidak ada seorang pun yang terpesona atau tertipu dengan mereka!!

~~~~~~~~~

💥 Namun, muncul di tengah-tengah barisan ahlus sunnah ini, “sekelompok” orang yang menyimpang dari jalan yang lurus.

👎Para “pembesar” dari “sekelompok” orang tersebut mengecilkan penting tahdzir (peringatan) dari bahaya Ahlul Bid’ah dan kritikan terhadap ucapan-ucapan ahlul bid’ah serta menyingkap berbagai kebatilan ahlul bid’ah. Mereka mengatakan, ‘Kita mencukupkan dengan ta’shil saja … kita hanya menjelaskan jangan berdebat, … kita tidak men-jarh (mencerca) …dan seterusnya.”

"""""""""

💢 sebenarnya, yang dimaukan dengan ucapan tersebut adalah diam (tidak mengingkari) para penentang kebenaran dan tidak sibuk membantah mereka, serta mencukupkan diri denganta’shil saja – menurut anggapannya – atau setidaknya jika membantah maka menurut mereka wajib tidak menyebut nama pihak yang dibantah serta jangan sampai mencela pihak yang dibantah, dan yang lainnya yang merupakn sikap-sikap tamyi’ (lembek/tidak tegas dalam bermanhaj dan berprinsip) dan takhdil (menggembosi sikap konsisten di atas manhaj dan prinsip al-Haq).

🔥 Sehingga banyak dari para mumayyi’ dan mukhadzdzil ini duduk bergaul bersama para ahlul bid’ah, senang dan tentram dengan mereka, menghadiri pertemuan-pertemuan mereka, turut serta di forum-forum/group-group mereka, serta turut andil pula di media-media ahlul bid’ah.

❓Apakah mereka (para mumayyi’ dan mukhadzdzil) itu tidak tahu, bahwa “membantah para penentang (kebenaran)” merupakan salah satu kewajiban besar dalam Islam di pundak para ‘ulama yang berkompenten di bidang ini.

🔅 Dengan prinsip inilah agama terjaga dari penyimpangan dan penyelewengan para ekstrimis. Prinsip tersebut dalam timbangan syari’at merupakan perkara yang agung dan kedudukan yang besar.

📃Dalam hal ini, al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab “at-Tibyan li Aqsam al-Qur`an”hal. 210 mengatakan,

“Pena yang ke-12. Pena yang menyeluruh. Yaitu pena bantahan terhadap ahlul batil. Mengangkat sunnah para ahli al-Haq. Menyingkap berbagai kebatilan para ahlul batil – dengan berbagai macam ragam dan jenisnya – menjelaskan kontroversi mereka, kedunguan mereka, menjelaskan bagaimana mereka bisa keluar dari al-Haq dan masuk dalam kebatilan.

^^^^^^^^^

✏Pena ini – di antara pena-pena lainnya – laksana para raja di antara umat manusia. Orang-orang yang memiliki pena ini adalah para ahli hujjah, para pembela ajaran yang dibawa oleh para rasul, orang-orang yang memerangi musuh-musuh para rasul.

👍 Mereka adalah para da’i ke jalan Allah dengan hikmah dan mau’idzhah hasanah, serta mendebati orang-orang yang kekeluar dari jalan-Nya dengan berbagai argumentasi.

📑Para pemilik pena ini adalah lawan perang bagi setiap pengusung kebatilan, musuh pagi setiap penentang para rasul. Mereka di atas sebuah urusan (kebatilan), sementara para pemilik pena tersebut di atas urusan lain (yakni al-Haq/kebenaran).”

⚡Seruan-seruan berbahaya seperti itu, yakni meninggalkan tahdzir terhadap ahlul bid’ah, tidak mau membicarakan (kesesatan) ahlul bid’ah, pada hari-hari ini tersebar di beberapa kalangan di antara Ahlus Sunnah. Sehingga tidaklah engkau berbicara tentang para penentang kebenaran, menjelaskan kejelekan-kejelekan mereka, dan mentahdzir dari manhaj mereka yang batil, kecuali engkau dapati ada wajah-wajah yang berubah (karena marah) dan masam, serta ada dada-dada yang sempat karenanya.

☑ Maka tidaklah keluar dari mereka kecuali sikap berpaling, marah, yang diikuti dengan celaan-celaan dengan cara batil dan zhalim, tuduhan-tuduhan sebagai orang yang keras/kaku … dan berbagai tuduhan lainnya yang tidak jauh berbeda dengan tuduhan para hizbiyyun terhadap Salafiyyin Ahlus Sunnah sejati. Maka hanya kepada Allah sajalah kita mengeluh!!

➰ Akibat pandangan yang pendek dan ilmu yang sedikit, sikap rahmah (kasih sayang) Ahlus Sunnah (terhadap umat) mereka anggap sebagai pelanggaran, kezhaliman, dan sikap keras. Menurut mereka, hal itu sangat jauh dari sikap rahmah.

🔗 Padahal bagi para ‘ulama, orang-orang yang mengerti fiqh, serta memiliki pemahaman dan pandangan (yang luas), hal itu merupakan di antara bentuk rahmah yang paling tampak.

👆Itu merupakan jihadnya para ‘ulama dari kalangan Ahlus Sunnah, yaitu jihad dengan menjelaskan kesalahan para pengusung kebatilan, bantahan terhadap berbagai ucapan para penentang dan orang-orang menyimpang.

💧Ibadah ini – yaitu bantahan terhadap para penentang kebenaran – di antara ibadah terbesar yang dengannya seorang hamba mukmin yang ikhlas dan jujur bertaqarrub kepada Rabbnya Ta’ala.

^^^^^^^^^

📄 Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah dalam kitabnya “I’lam al-Muwaqqi’in” (III/428-430) berkata,

“Seseorang yang mengerti tentang agama yang dengannya Allah Subhanahu wa Ta’alamengutus Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan tentang prinsip yang beliau (Rasulullah) dan para shahabatnya berjalan di atasnya, maka dia akan melihat (kenyataan) bahwa kebanyakan orang yang dianggap sebagai orang ahli agama ternyata dia adalah orang yang paling sedikit agamanya. Allahul Musta’an.

===================

📱Sumber dan lebih lengkapnya silahkan lihat di.: http://www.manhajul-anbiya.net/di-antara-ciri-khas-manhaj-salafy-memadukan-antara-tashil-dan-tahdzir/

📊 BERSAMBUNG IN SYAA ALLAH KE BAGIAN 3⃣5⃣

📜✏ WA PECINTA AL-HAQ
➖➖〰〰〰〰〰〰➰✔

Tidak ada komentar:

Posting Komentar