Kamis, 05 November 2015

AMALMU ADALAH TANDA HATIMU

🎒🍲🌵
----------
AMALMU ADALAH TANDA HATIMU

Berkata Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu:

Seringkali jika engkau bertanya kepada orang yang mughalithin atau orang yang maghrur (tertipu):

”Mengapa engkau pangkas jenggotmu ?”

"Mengapa engkau tidak shalat ?”

Dan pertanyaan lainnya, yang terkait dengan kewajiban syariat atau yang terkait dengan perkara sunnah yang mulia.

Mereka pun akan menjawab:

“Iman itu di hati !”

Kadang mereka berdalil dengan sabda Nabi ﷺ : “Taqwa itu di sini” -seraya mengisyaratkan kepada dadanya-..!

Benar, Iman itu di hati.

☝🏽Akan tetapi jika di hati terdapat iman, niscaya amalnya akan baik.
Dan penampilannya pun akan baik.

Adapun memangkas jenggot dan meninggalkan shalat dan perkara lainnya (dari larangan Allah) adalah termasuk bagian dari dosa.

Suatu kelakuan jelek itu mesti menunjukkan akan alamat jeleknya hati.

❗Begitupun sebaliknya, jika pada perangainya terlihat sedang beramal baik, maka itu menunjukkan bahwa alamat hatinya baik pula..

(Silahkan lihat Syarah Kitab Al Kabair-Syaikh Shalih Fauzan, hal. 26-27, cet. Dar Ar Risalah Alamiyah 2012)

____________________
🔍 مجموعــــــة توزيع الفــــــوائد
📌✆ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] dinukil dari SFS (Wa Sedikit Faidah Saja)| www.alfawaaid.net

PENGENALAN DAKWAH SALAF BAGI PEMULA BAG 47

*************
📜🌹 PENGENALAN DAKWAH SALAF BAGI PEMULA🚦
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰✔

📊 BAGIAN 4⃣7⃣

📈 MENGENAL ULAMA SALAF / IMAM DI ZAMAN TERAKHIR INI YANG MEMPERJUANGKAN DAKWAH TAUHID 📉

⭐ BIOGRAFI AL-MUJADDID SYAIKHUL ISLAM MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB AN-NAJDI RAHIMAHULLOH

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

📚 KARYA TULIS BELIAU Rahimahulloh

a. Kitabut Tauhid
b. Ushulul Iman
c. Kasyfusy Syubhat
d. Tsalatsatul Ushul
e. Mufidul Mustafid fi Kufri Tarikit Tauhid
f. Mukhtashar Fathul Bari
g. Mukhtashar Zadul Ma’ad
h. Masa’il Jahiliyyah
i. Fadhailush Shalah
j. Kitabul Istimbath
k. Risalah Ar-Radd ‘ala Ar-Rafidhah, yaitu risalah ini.
I. Tafsirul Fatihah
m. Majmu’atul Hadits dan sebagian besarnya telah tercetak dalam kumpulan karya-karya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab pada tahun 1398 H di Riyadh di bawah pengawasan Jami’ah Al Imam Muhammad bin Su’ud.
n. Dan masih sangat banyak lagi karya-karya lainnya.

~~~~~~~~~~~

⭐ WAFAT BELIAU Rahimahullah

🔅Sungguh di antara musibah terbesar yang menimpa umat ini, pada akhir bulan Dzulqa’dah tahun 1206 H adalah dengan diwafatkannya Al-Imam Syaikhul Islam Muhmammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullah, dalam usia kurang lebih 92 tahun.

💫 Beliau rahimahullah menghabiskan umur tersebut dalam ketaatan, baik itu dalam hal ilmu, jihad dan dakwah.

🔱 Beliau rahimahullah dimakamkan di pekuburan Dir’iyyah. Semoga rahmat Allah ‘Azza wa Jalla senantiasa tercurah kepada beliau, dan meninggikan derajatnya di sisi-Nya.

~~~~~~~~~~~~

✊🏼 AQIDAH BELIAU Rahimahullah

👍🏼 Di antara nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang di berikan kepada beliau adalah dilapangkannya hati beliau untuk berada di atas aqidah yang suci lagi murni, aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Aqidah yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah di atas pemahaman As-Salafu ash-Shalih. Itulah Islam yang hakiki, yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam kepada para shahabatnya yang mulia. Agama yang akan terus pasti dijaga oleh Rabbul’alamin.

👎🏼 Bukan Islam yang dipahami oleh kaum Khawarij, Syi’ah, Qadariyyah dan yang semisal mereka, bukan pula yang hanya sekedar pengakuan belaka tanpa arti bagaimana yang terjadi pada kaum munafik, bukan pula yang masyhur diistilahkan dengan “Islam KTP”.

📜 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللهُ ذُوْ الْفَضْلِ الْعَظِيْم
ِ
“Yang demikian itu adalah keutamaan dari Allah yang diberikan kepada yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Memiliki segala keutamaan dan Keagungan” (Al Jumu’ah 4)

⭐ Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullah berkata:

“Aku bersaksi kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan siapa saja yang hadir dari para malaikat, dan juga aku bersaksi kepada kalian; bahwasannya aku benar-benar beraqidah dengan aqidahnya Al-Firqatun Najiyyah, Ahlusunnah wal Jama’ah.”

⭐ Di lain kesempatan beliau rahimahullah berkata:

“Aku khabarkan kepada kalian bahwasannya aku –dan segala pujian hanyalah bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala– adalah seorang yang mengikuti saja ( yakni mengikuti sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan jalan para salafush shalih), bukan seorang yang mengadakan hal-hal yang baru (bid’ah) dalam agama. Aqidahku dan agamaku yang aku beragama kepada Allah Ta’ala dengannya adalah madzhab Ahlussunnah wal Jama’ah”.

⭐ Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab rahimahullah berkata pula:

“Alhamdulillah, Aku bukanlah seorang yang menyeru dan mengajak manusia kepada madzhab seorang sufi atau seorang ahli fiqih tertentu atau seorang ahli kalam (filsafat) atau seorang imam yang diagungkan oleh pengikutnya – hanyalah aku menyeru dan mengajak untuk kembali kepada Allah saja tiada sedikit dan sekecil apapun sekutu bagi-Nya, dan juga (aku mengajak) kepada sunnah (jalan hidup) yang telah diwariskan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.”

☝🏼 Begitullah ikrar Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab rahimahullah. Sungguh apa yang beliau ucapkan sangat sesuai dengan apa yang beliau amalkan.

💢 Maka amat sangat naif sekali jika terlontar tuduhan bahwa beliau dan orang-orang yang bersama beliau dianggap sebagai penganut aliran, sekte, atau madzhab baru dalam Islam, atau madzhab ke-5 dalam Islam.

💨 Mereka juga menyematkan gelar “Wahhabi”, mereka mengatakan bahwa kaum “Wahhabi” adalah antek-antek Inggris, atau sekutu Inggris. Mereka juga menuduh bahwa kaum “Wahhabi” memberontak terhadap Daulah Utsmaniyyah. Kaum “Wahhabi” mereka anggap telah menghinakan siar-syiar Islam,
dan sekian banyak tuduhan tak bertanggung jawab lainnya yang sengaja dilontarkan oleh tokoh-tokoh tarekat shufiyah atau syi’ah Rafidhah yang “kegerahan” dan resah dengan keberadaan dakwah Tauhid yang ditegakkan oleh Syaikhul Islam Muhammad bin ‘Abdil Wahhab!

==============

📱 Sumber diambil dari.: http://www.manhajul-anbiya.net/biografi-singkat-syaikhul-islam-muhammad-bin-abdil-wahhab-najdi-rahimahullah/

📝 Dengan sedikit ta,bahan pada karya-karya beliau rahimahulloh.

📊 BERSAMBUNG IN SYAA ALLAH KE BAGIAN 4⃣8⃣

📜✏ WA PECINTA AL-HAQ
➖➖〰〰〰〰〰➰✔

APAKAH TV TERMASUK GA, BAR MAHLUK BERNYAWA

💻📹🎬▪▪▪🎬📹💻
:: APAKAH TV TERMASUK GAMBAR MAHLUK BERNYAWA ::

⭐Al-Allamah bin Baz rahimahullah

✅Pertanyaan:

˝Apa hukum mempelajari cara memandikan dan mengafani mayat dengan menggunakan video?˝

🔍Jawaban:

˝Mempelajarinya dapat dilakukan TANPA MENGGUNAKAN VIDEO, kerana ada beberapa hadits shahih yang cukup banyak tentang PELARANGAN gambar dan LAKNAT bagi para penggambar (makhluk bernyawa).˝

📚[As’ilah al Jum’iah al Khairiyah bisyarqo’]

✅Pertanyaan:

˝Apakah TV juga masuk kategori menggambar (makhluk bernyawa)?

Atau apakah program-program siaran TV yang isinya keburukan diharamkan secara mutlak?˝

🔍Jawaban:

˝Seluruh bentuk tashwir (menggambar makhluk bernyawa) haram.˝

📚[Al Ibraaz li Aqwa’lil Ulama fi Hukmil Tilfaaz]

⭐Beliau rahimahullah juga berkata:

💡✨˝Munculnya GAMBAR saya
🔺Bukanlah DALIL bahawa saya membolehkan menggambar makhluk bernyawa,
🔺tidak pula menunjukkan keridhaan saya terhadap gambar tersebut.
📛Sebab, saya tidak tahu kalau mereka ternyata mengambil gambarku.˝

📚[Fatawa al Lajnah Soal ke-13 1/460]

🇸🇦〰〰〰

⭐العلامة بن باز_ رحمه الله

✅س:

˝ما حكم التغسيل والتكفين عن طريق الفيديو˝

🔍ج:

˝التعليم يكون بغير الفيديو لما في الأحاديث الكثيرة الصحيحة من النهي عن التصوير ولعن المصورين.˝

📚[أسئلة الجمعية الخيرية بشقراء]

✅س:

˝هل جهاز التلفزيون يدخل ضمن التصوير؟

أم أن ما يعرض في هذا الجهاز من برامج سيئة هو حرام مطلقا؟˝

🔍ج:

˝كل التصوير محرم.˝

📚[الإبراز لأقوال العلماء في حكم التلفاز]

⭐وقال رحمه الله

💡✨˝وظهور صورتي
🔺ليس دليلا على إجازتي التصوير
🔺ولا على رضاي به
📛فإني لم أعلم أنهم صوروني.˝

📚[فتاوى اللجنة(1/460_س13)]

📚Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=108042

✍ Alih bahasa: Syabab Forum Salafy @ WA Salafy Indonesia {WSI}

◯ ♢ ◯ ♢ ◯ ♢ ◯ ♢ ◯ ♢ ◯
Edisi: 📂 مجموعة الأخوة السلفية ✧[-✪MUS✪-]✧

:: Channel Telegram ::
📮https://telegram.me/ukhuwahsalaf

JAMINAN BAGI SIAPA SAJA YANG SWLALU MEMBACA AL QUR'AN

🌐🌐🌐
🌷JAMINAN BAGI SIAPA SAJA YANG SELALU MEMBACA AL QUR'AN🌷

🔎 Ibnu Abbas radiyallohu anhu mengatakan :

📖Allah akan menjamin kepada pembaca Al Qur'an untuk tidak tersesat di dunia dan tidak sengsara di akhirat
👣👣👣👣👣👣👣👣👣
📚Kemudian beliau membaca (melanjutkan perkataan,, pent)  barangsiapa yang mengikuti jalan hidayah maka dia tidak akan tersesat dan tidak sengsara👣
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
: ‏قال ابن عباس:
ضمن الله لمن قرأ القرآن أن لا يضل في الدنيا، ولا يشقى في الآخرة، ثم تلا:
فمن اتبع هداي فلايضل ولايشقى.
حسن/ابن أبي شيبة٣٠٥٧٦

📚Hasan/Ibnu Abi Syaibah 3/576

http://lokaecangadi.blogspot.com

📝Abu Hamzah Rifqi Al Maroni

🌴WA PENCARI AL HAQ🌴

BERSEDEKAH DENGAN MENANGGUHKAN HUTANG SAUDARANYA

بــــــــــــــسم اللّــــــــــــہ الرّحمن الرّحيم
🌳🍯🎒
-------
BERSEDEKAH DENGAN MENANGGUHKAN HUTANG SAUDARANYA
-------

💶 Pinjam meminjam

🔗 Salah satu cara yang dibenarkan dalam syariat untuk mengambil harta saudaranya yang lain ialah dengan cara pinjam meminjam.

💢 Namun tak jarang pula lantaran pinjam meminjam ini terjadi sekian banyak percekcokan, permusuhan, bahkan berakhir pada menghilangkan nyawa saudaranya.

💰 NASEHAT BAGI YANG MEMINJAMKAN

Jika memang orang yang berhutang benar-benar kesusahan, dalam kesempitan, maka ada pahala besar yang akan didapatkan jika mau bersabar dan menangguhkan hutang saudaranya.

📜 Rasulullah pernah bersabda:

Dari sahabat Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya-رضي الله عنه-

ﻗَﺎﻝَ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻣَﻦْ ﺃَﻧْﻈَﺮَ ﻣُﻌْﺴِﺮًﺍ ﻓَﻠَﻪُ ﺑِﻜُﻞِّ ﻳَﻮْﻡٍِ ﺻَﺪَﻗَﺔٌ قبل أن يحل الدينٌ فأنظره كان له بكل يوم مثلاه صدقة

Dari Sulaiman bin Buraidah dari ayahnya berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasalambersabda “Barangsiapa memberi tenggang waktu pada orang yang berada dalam kesulitan, maka baginya dinilai sedekah setiap hari sebelum batas waktu pelunasan, dan jika belum bisa dilunasi lagi dan memberikan masa tenggang, maka baginya dinilai telah bersedekah dua kali lipat dari piutangnya."

---
📃 Hadist riwayat Ahmad, Ibnu Majah dan juga Thabrani.
Syaikh Al Albany mensohihkan hadist ini dalam kitab beliau Silsilah Sohihah, no: 86

👍 Keutamaan yang besar yang didapat bagi orang kaya, solih, dan mau membantu mengurangi kesempitan saudaranya.

📝Ditulis oleh:
Abu Zain Abdulloh Iding.
📆 Jum'at, 7 Agustus 2015

              >>>> ¤~INFOBI$~ ¤ <<<<

HADIST ARBAIN AN NAWAWIYAH BAG 4

💎 MENDULANG MUTIARA
DARI HADITS AL-ARBA'IN AN-NAWAWIYAH 📚

🔖Hadits Keempat🔖

🌴 Tahapan Penciptaan Manusia dan Ketetapan Allah Atas Nasib Mereka 🌍

🌾Bagian Kedua🌾

📚 FAEDAH-FAEDAH HADITS:

📎 7. Dorongan untuk senantiasa memperbanyak amalan shaleh, karena tidak satupun dari manusia tahu kapan dia akan meninggal, di bumi mana dia akan mati dan dalam keadaan apa nantinya dia meninggal.

{إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ}

“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [QS. Luqman:34]

Allah Ta’ala telah banyak menyebutkan dalam al-Quran dorongan untuk bersegera beramal shaleh dan memperbanyak amalan sampai ajal menyemputnya.

{وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ}

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” [QS. Ali ‘Imran:133]

{وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ}

“dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” [QS. Al-Hijr:99]

📎 8. Dorongan untuk bertawakal kepada Allah dan jangan takut akan kemiskinan, karena semua rizqi telah ditentukan oleh Allah ‘Azza wa Jalla.

Allah Ta’ala berfirman:

{وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا}

“Dan tidak ada suatu binatang melata pun (yaitu makhluk Allah) di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya.” [QS. Huud:6]

⚠ Meskipun rizqi telah Allah tetapkan, bukan berarti meniadakan usaha dengan duduk santai dan berleha-leha di rumah, tetapi manusia tetap dituntut untuk menempuh usaha, dan nanti Allah-lah yang akan memudahkan jalan rizqi baginya.

Dari ‘Umar bin al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«لَوْ أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُونَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ، لَرَزَقَكُمْ كَمَا يَرْزُقُ الطَّيْرَ، تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا»

"Jika kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakkal, niscaya Dia akan memberikan rizqi kepada kalian, sebagimana Dia telah memberikan rizqi kepada burung yang berangkat di pagi hari dalam keadaan kosong dan kembali dalam keadaan kenyang." [HR. Ahmad, dishahihkan al-Albani]

📎 9. Allah membagi manusia menjadi dua golongan saja; golongan manusia yang bahagia dan golongan manusia yang sengsara.

Allah Ta’ala berfirman:

{فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ}

“Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.” [QS. Asy-Syuura:7]

{فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُوا فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ}

"Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas (dengan merintih)." [QS. Huud:106]

{وَأَمَّا الَّذِينَ سُعِدُوا فَفِي الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا}

“Adapun orang-orang yang berbahagia, maka tempatnya di dalam syurga, mereka kekal di dalamnya.” [QS. Huud:108]

📎 10. Yang menjadi tinjauan pada amalan seseorang adalah keadaan terakhir dia ketika meninggal, apakah dia meninggal diatas keimanan kepada Allah ataukah diatas kemaksiatan atau kekufuran. Oleh karena itu, sepatutnya bagi kita senantiasa memohon kepada Allah kesudahan yang baik, yaitu kita dimatikan diatas iman dan ketaatan kepada Allah Ta’ala.

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِنَّ العَبْدَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الجَنَّةِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيمِ»

"Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sungguh ada seorang hamba yang melakukan amalan-amalan penghuni neraka, namun berakhir menjadi penghuni surga, dan ada seorang hamba yang mengamalkan amalan-amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka, sungguh amalan itu ditentukan dengan penutupan.” [HR. Al-Bukhari]

📎 11. Sepantasnya bagi seorang muslim bersemangat untuk membenahi amalan bathinnya, sebagaimana dia bersemangat dalam membenahi amalan lahirnya.

📎 12. Peringatan dari perbuatan kemaksiatan, karena satu kemaksiatan yang dia perbuat akan mendorong kepada kemaksiatan yang lainnya.

📎 13. Hendaknya seorang muslim jangan tertipu dengan amalannya. Janganlah dia merasa telah banyak beramal sehingga bermalas-malasan untuk beramal lagi, karena yang menjadi tinjauan adalah bukan dengan banyaknya amalan namun tidak berkelanjutan, akan tetapi yang dituntut dan dicintai Allah adalah istiqamah dia dalam beramal meskpiun sedikit amalannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

«يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الْأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ، فَإِنَّ اللهَ لَا يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا، وَإِنَّ أَحَبَّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ، وَإِنْ قَلَّ». وَكَانَ آلُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا عَمِلُوا عَمَلًا أَثْبَتُوهُ.

"Wahai sekalian manusia, hendaklah kalian beramal menurut kemampuan kalian, sebab Allah tidak akan pernah bosan hingga kalian bosan sendiri. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah, adalah amalan yang dikerjakan secara terus menerus meskipun sedikit. Dan bila keluarga Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam melakukan suatu amalan, maka mereka akan menekuninya."  [Muttafaqun ‘alaihi, dari shahabat ‘Aisyah]

🚪 Semoga Allah ta’ala memberikan kepada kita istiqamah dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya, sehingga kita dimatikan dalan keadaan Allah ridha kepada kita.

------------------------------------
✒ Ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy_23 Jumadal Akhir 1436/ 13 April 2015_di kota Ambon Manise.

📥 Silahkan kunjungi blog kami untuk mengunduh PDF-nya dan juga mendapatkan artikel atau pelajaran yang telah berlalu serta unduh pula 2 aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
-------------------------------------

📚 WA. FORUM KIS

MANDI UNTUK SHALAT JIM'AT

📚🔑MANDI UNTUK SHOLAT JUM'AT💫
___________--------------__________

⌛ Hukum mandi Jum’at adalah WAJIB

Di antara dalilnya adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam,

غُسْلُ يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ

“Mandi pada hari Jum’at adalah wajib atas setiap yang sudah baligh.” (HR. al-Bukhari no. 879)

👆🏻 Dalam hadits ini, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan wajib dan tentu tidak ada yang lebih fasih daripada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyampaikan kata-kata.

👉🏻Adapun hadits yang menyatakan,
“Barangsiapa berwudhu pada hari Jum’at, dia telah bagus dan barangsiapa yang mandi, mandi itu lebihbaik.” (HR. an-Nasai dalam Sunan-nya dari Amrah)
Andaikata riwayat ini sahih, tetap tidak mengandung nash dan dalil bahwa mandi Jum’at itu tidak wajib. Di dalamnya hanya dijelaskan tentang wudhu adalah sebaik-baik amalan dan bahwa mandi itu lebih baik, hal ini tidak diragukan.

📚Sungguh Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَلَوْءَامَنَ اَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًالَّهُمْ

“Sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka.” (Ali Imran: 110)
Apakah ayat ini menunjukkan bahwa iman dan takwa tidak wajib? Sama sekali tidak. (al-Muhalla 2/14, Ibnu Hazm)

⌛SEBAB WAJIBNYA MANDI

 Masalah lain, wajibnya mandi bukan karena hari Jum’at, melainkan karena akan menghadiri Jum’atan (shalat jumaat, ed.).
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya),
“Apabila salah seorang dari kalian mendatangi Jum’atan hendaknya dia mandi.” (Shahihal-Bukhari no. 877 dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma)

👆🏻Hadits ini menunjukkan bahwa orang yang ingin menghadiri Jum’atan harus mandi meskipun yang akan hadir itu orang yang tidak wajib Jum’atan, seperti budak, anak kecil, dan wanita. Dipahami pula dari hadits ini, mandi tidak disyariatkan bagi yang tidak menghadiri Jum’atan. (lihat kitab Ahaditsul Jumu’ah hlm. 204 karya Abdul Quddus Muhammad Nadzir)

⌛WAKTU MANDI

Adapun waktu mandi yang dianggap sudah mencukupi/sah untuk pelaksanaan shalat Jum’at adalah dari terbitnya fajar shadiq (subuh) hingga pelaksanaan shalat Jum’at. (Ahaditsul Jumu’ah hlm. 202 dan al-Majmu’ karya an-Nawawi rahimahullah 4/408)

⌛TATACARA MANDI

Mandi Jum’at yang bagus praktiknya adalah seperti mandi junub, sebagaimana disebutkan oleh al-Imam al-Bukhari rahimahullah dalam Shahih-nya, bab “Fadhlul Jumu’ah” hadits no. 881, yang insya Allah akan dijelaskan.

⌛APABILA TIDAK MENDAPATKAN AIR UNTUK MANDI

 Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, seseorang yang tidak menemukan air untuk mandi Jum’atan atau termudaratkan jika dia menggunakan air, lalu dia tidak mandi Jum’atan, mandinya tidak bisa diganti dengan tayammum. Sebab, tayammum itu disyariatkan (hanya) untuk menghilangkan hadats. (Asy-Syarhul Mumti’ 5/110—111)

🌍Sumber:
http://asysyariah.com/kajian-utama-adab-mendatangi-shalat-jumat/

✔🎓Lihat postingan lainnya :
ahlussunnahtarakan.blogspot.co.id
Dan
www.salafymedia.com

📚___" BERBAGI ILMU SYAR'I " ___⏳

📚Forum Ilmiah Karanganyar

------------------------------------