Minggu, 01 November 2015

PENGENALAN MANHAJ SALAF BAGI PEMULA BAG 42

*************
📜🌹 PENGENALAN DAKWAH SALAF BAGI PEMULA🚦
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰✔

📊 BAGIAN 4⃣2⃣

📈 PILAR PILAR DAKWAH SALAFIYAH  📉

⭐ Al Ustadz Muhammad Afiffudin Hafizhahulloh

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

2⃣. Pilar Ke-2:

💫 Kembali kepada Pemahaman Salaf.

👉🏼 Pilar kedua inilah yang membedakan dakwah salafiyah dengan dakwah-dakwah lain yang berbaju Islam.

✅ Dakwah salafiyah mengajak umat kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman salafush shalih dari kalangan sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in.

💢 Sementara itu, dakwah-dakwah lainnya mengaku mengajak umat kepda al-Qur’an dan sunnah, namum dipahami sesuai dengan pemahaman tokoh bid’ahnya atau AD/ART dakwahnya.

💥 Ikhwanul Muslimin (IM) pada hakikatnya mengajak umat kepada pemahaman Hasan al-Banna, Said Hawa, Sayyid Quthb, dan tokoh-tokoh mereka lainnya.

🔥 Firqah Tabligh pada hakikatnya mengajak umat kepada pemahaman Muhammad Ilyas dan kitab Fadhail A’mal yang memuat banyak hadits palsu dan dhaif.

💭 Sururiyah pada kenyataannya mengajak umat kepada pemahaman dan gerakan hizbiyah yang dilancarkan oleh Muhammad Surur Zaenal Abidin dengan Yayasan al-Muntada al-Islami serta majalah al-Bayan dan as-Sunnahnya, selain juga pemikiran-pemikiran Salma al-‘Audah, Safar Hawali, ‘Aidh al-Qarni, Nashir al-Umar, dan kawan-kawannya.

⚡ Sururiyah juga mengajak umat untuk berwala dan bara di atas yayasan-yayasan penyandang dana yang mereka jadikan sebagai corong dakwah mereka.

🚩 Sebut saja semisal Ihyaut Turats Kuwait yang bencananya sudah mendunia, mencabik-cabik persatuan dakwah salafiyah di seluruh dunia, menelan korban pada da’i yang lemah manhaj sehingga bergabung menjadi para pembela mereka.

💣  Haddadiyah juga demikian, pada hakikatnya mengajak semua pihak untuk fanatik kepada Abu Abdillah al-Haddad dan istrinya, Ummu Abdillah, serta tokoh-tokoh paham Haddadiyah lainnya, semisal Abdul Lathif Basymeel.

**********

⭐ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menegaskan,

“Syiar sekte-sekte (sesat) ini adalah memisahkan diri dari al-Qur’an, as-Sunnah, dan ijma’.” (Majmu’ Fatawa 3/346)

Beliau juga mengatakan,

“Dengan demikian, diketahui bahwa syiar ahli bid’ah adalah tidak mau kembali kepada paham salaf. Oleh sebab itu, al-Iman Ahmad dalam Risalah Abdus bin Malik berkata, ‘Prinsip-prinsip sunnah menurut kami (Ahlus Sunnah) adalah berpegang teguh dengan apa yang dipahami para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam…” (Majmu’ Fatawa 4/155).

⭐Al-Imam Abul Qasim al-Ashbahani rahimahullah menyatakan, “Syiar Ahlus Sunnah adalah mengikuti salafus shalih dan meninggalkan segala bentuk kebid’ahan.” (al-Hujjah fi Bayanil Mahajjah 1/364)

**********

📑 Cukup banyak argumentasi yang disebutkan oleh para ulama tentang pilar kedua ini. Di antaranya:

⊙1. Doa yang dipanjatkan oleh setiap muslim dalam shalatnya tatkala membaca al-Fatihah.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)

“Tunjukilah kami jalan yang lurus.” (al-Fatihah: 6)

▪ Ash-Shirathal mustaqim adalah jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, yaitu al-Qur’an dan sunnah.

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧)

“Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka….” (al-Fatihah: 7)

📜 Dalam ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan siapa saja yang mendapatkan anugerah nikmat.

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا (٦٩)

“Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh; mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (an-Nisa: 69)

*****

🔖 Pihak yang paling berhak mendapatkan sifat shiddiqiyah, syahadah, dan kesalehan adalah salafus shalih.

⭐ Ibnul Qayyim al-Jauziyah rahimahullah dalam kitabnya Madarijus Salikin (1/72-73) menjelaskan,

“Setiap orang yang lebih mengenal dan mengikuti al-haq adalah orang yang lebih berhak dengan ash-shirathal mustaqim. Tidak ada keraguan lagi bahwasannya para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang lebih berhak dengan kriteria ini daripada Rafidhah….”

✅ Oleh karena itulah, para ulama salafi menafsirkan ash-shirathal mustaqim dan pemeluknya sebagai “Abu Bakr, Umar, dan parasahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam….”

"""""""""""

👆🏼 Dengan uraian di atas, menjadi jelas bahwa makna doa yang dipanjatkan oleh setiap orang yang membaca al-Fatihah ini adalah memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala hidayah al-Qur’an dan as-Sunnah dengan pemahaman salafush shalih. Inilah hakikat ash-shirathal mustaqim dan puncak hidayah. Wallahul muwaffiq.

--------------

⊙2. Hadits yang mengabarkan tentang perpecahan umat menjadi 73 golongan, semua diancam dengan neraka kecuali satu golongan yang selamat (al-Firqah an-Najiyah).

📜 Pada riwayat yang lain dijelaskan tentang golongan yang selamat itu adalah

ما أنا عليه وأصحا بي

“Apa yang aku dan para sahabatku ada di atasnya.”

👆🏼 Lafadz di atas sangat tegas menunjukkan bahwa jalan keselamatan yang ditempuh al-Firqah an-Najiyah adalah mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (sunnah) para sahabatnya (pemahaman salafush shalih).

------------

⊙3. Wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhir hayatnya sebagaimana disebutkan dalam hadits ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu,

أوصيكم بتقوى الله عزوجل والسمع والطاعة وإن عبدا حبشيا، فإنة من يعش منكم بعدي فسيرى اختلا فا كثيرا، فعليكم بسنتي و سنة الخلفاء الرا شد ين المهد يين من بعدي، تمسكوا بها و عضوا عليها بالنواجذ

“Aku wasiatkan kalian agar bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mendengar serta taat walaupun (dipimpin oleh) budak Habasyah. Siapa saja di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti niscaya akan melihat perselisihan yang sangat banyak, maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah al-Khulafa ar-Rasyidin yang terbimbing sepeninggalku. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan geraham-geraham kalian….” (HR. Ahmad no. 41126 dl., hadits ini sahih dengan banyaknya penguat)

*****

⭐ Al-Imam Abu Ishaq asy-Syathibi rahimahullah menjelaskan, “Dalam hadits ini-sebgaimana yang engkau lihat-Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menggandengkan sunnah beliau. (Ini menunjukkan) bahwa termasuk mengikuti sunnah beliau adalah mengukuti sunnah beliau adalah mengikuti sunnah mereka.” (al-I’tisham 1/104)

👉🏼 Selain itu, hadits di atas tegas menunjukkan bahwa sebab keselamatan dari berbagai perpecahan, perselisihan, dan penyimpangan bid’ah sepeninggal Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ialah berpegang teguh dengan sunnah dan kembali kepada pemahaman salafush shalih.

Lafadz عليكم  juga menjadi dalil yang menunjukkan kewajiban berpegang teguh dengan sunnah dan kewajiban kembali kepada pemahaman salaf.

🔡 Kewajiban ini diperkuat oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Perintah ini disebutkan dalam konteks wasiat yang menunjukkan perkara tersebut saangatlah urgen.

2. Wasiat ini disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di akhir hayatnya.

3. Perintah ini disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai solusi umatnya dari fenomena perpecahan yang ada.

4. Beliau menegaskan perintah ini dengan sabdanya,

تمسكوا بها و عضوا عليها بالنواجذ
“Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan geraham-geraham kalian.”

----------

⊙4. Keutamaan yang ada pada generasi salafush shalih, terutama sahabat, tercantum dalam al-Qur’an, as-Sunnah, dan penjelasan ulama.

👍🏼 Ini adalah sebuah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh siapa pun dari generasi mana pun, kecuali orang-orang yang meniti jejak langkah mereka dengan baik.

🔡 Di antara keutamaan tersebut adalah:............. Bersambung In Syaa Allah ke bagian selanjutnya

==============

📱 Sumber diambil dari.: Majalah Asy syariah edisi 098

📊 BERSAMBUNG IN SYAA ALLAH KE BAGIAN 4⃣3⃣

📜✏ WA PECINTA AL-HAQ
➖➖〰〰〰〰〰➰✔

Tidak ada komentar:

Posting Komentar