Rabu, 30 September 2015

SIKAP FANATISME TERHADAP PENDAPAT2 DAN INDIVIDU2 TERTENTU

💥🔥💦
■◎■◎■◎■
💺 Fatawa As-Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullohu ta'ala

🔰SIKAP FANATISME TERHADAP PENDAPAT-PENDAPAT DAN INDIVIDU-INDIVIDU TERTENTU
〰〰〰〰

📖❓Pertanyaan:

Semoga Alloh membalas dengan kebaikan kepada anda wahai syeikh. Apa pendapat anda terhadap fitnah yang terjadi diantara sebagian para penuntut ilmu dan para masyaikh di tinjau dari para pemuda, sebagian mereka sangat fanatik terhadap ucapan tertentu dan mengingkari yang lainnya. Apa nasehat anda dalam permasalahan ini?

✅ 💊 Jawab:

Saya berpandangan bahwa permasalahan ini merupakan tipu daya syaithon yang di hembuskan di antara umat manusia untuk menaburkan benih permusuhan di antara mereka di karenakan syaithon ketika ia melihat kemenangan pada hari al-fath (pembukaan kota mekah) di zaman nabi -'alaihi assholatu wassalam- dan kekuatan Islam sehingga syaithon berputus asa untuk di sembah di negeri jaziroh (arab) akan tetapi syaithon menaburkan benih perselisihan di antara mereka dan hal ini telah terjadi. Dan saya menganggap bahwa wajib atas para pemuda dan selainnya untuk mereka bertakwa kepada Alloh -subhanahu wa ta'ala- dan saling memperbaiki hubungan sesama di antara mereka. Hal ini sebagaimana yang Alloh telah perintahkan:

فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

"Bertakwalah kalian kepada Alloh dan perbaikilah perhubungan di antara sesama kalian dan taatlah kepada Alloh dan Rasul- Nya jika kalian adalah orang-orang beriman". (QS. Al-anfal : 1).

Dan agar mereka tidak menjadikan perhatian utama mereka adalah 'katanya' dan 'katanya' (nukilan dari sumber yg tidak jelas, pent), serta banyak bertanya. Bahkan wajib bagi setiap insan untuk memperhatikan maslahat dunia dan agamanya agar dapat menegakkannya dengan baik. Dan adapun pertentangan di kalangan umat manusia terhadap individu-individu tertentu dengan mencela mereka dalam keadaan mereka tidak pantas untuk mendapatkan celaan maka hal ini adalah kesalahan yang sangat besar. Dan sungguh Nabi shollallohu 'alahi wa salam pernah di tanya tentang ghibah? Beliau berkata: engkau menyebut tentang saudaramu dari apa- apa yang dia benci lalu dia berkata: bagaimana menurut anda jika apa yang aku ucapkan tentangnya adalah kebenaran. Kemudian Beliau bersabda: Jika apa yang engkau katakan tentang dia adalah benar maka sungguh engkau telah menghibahnya dan apabila apa yang engkau katakan tidak benar maka sungguh engkau telah berdusta atasnya.

Dan ghibah terhadap para ulama dan para penguasa lebih besar daripada ghibah kepada selain mereka dikarenakan menghibahi para ulama akan merendahkan kedudukan seorang alim di tengah-tengah manusia sehingga jika telah jatuh kehormatan seorang alim dihadapan umat manusia maka niscaya mereka tidak akan menerima dari apa-apa yang di bawa oleh seorang alim tersebut berupa syariat- syariat Alloh maka menghibahi seorang alim adalah celaan baginya dan dapat mencegah manusia untuk mengambil manfaat dari alim tersebut berupa syariat- syariat Alloh Azza wa jalla. Demikian pula menghibahi para penguasa, maka hal ini merupakan musibah yang sangat besar dikarenakan jika kedudukan dan kerhormatan penguasa telah jatuh dihadapan masyarakatnya maka sungguh mereka tidak akan mengakui penguasa mereka secara utuh bahkan mereka meremehkan penguasanya sehingga timbul kekacauan dan hilangnya rasa aman pada mereka. Oleh karena itu Alloh Azza wa Jalla berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

"Wahai orang-orang yang beriman taatilah Alloh dan taatilah rasul-Nya dan ulil amri diantara kalian". (QS. An-Nisaa :59).

Dan ulul amri di sini meliputi para ulama dan para penguasa dan jika mereka memiliki kedudukan yang mana kita telah di perintahkan untuk mentaati mereka dalam perkara yang bukan kemaksiatan kepada Alloh maka wajib untuk memuliakan mereka dan kehormatan mereka. Adapun takkala kita mengetahui salah satu dari mereka terjatuh dalam kesalahan atau ketergelinciran maka wajib untuk menasehatinya sampai hilang keganjalan tersebut.

⚠️ Yang terpenting saya nasehatkan kepada para pemuda dari perpecahan ini

✏️ Dan saya katakan HATI-HATI KALIAN DARI SIKAP FANATISME TERHADAP SESEORANG BAHKAN HENDAKNYA KALIAN FANATIK KEPADA AL-HAQ DIMANAPUN DIA BERADA, DAN JANGANLAH KALIAN MEMBENCI KEBENARAN DIKARENAKAN KEBENARAN TIDAK ADA PADA PENDAPATNYA SESEORANG YANG MEMILIKI SIFAT FANATIK, DAN WAJIB UNTUK MENCINTAI AHLUL KHOIR DAN MENJAUHI DARI MENYEBARKAN HAL-HAL YANG BERSIFAT AIB.

📢 Sumber :
Silsilah liqooaatul babul maftuuh> liqoal babul maftuuh (69).

〰〰 🇮🇩🇸🇦 〰〰

تطبيق فتاوى بن عثيمين رحمه الله - التعصب للآراء والأشخاص

السؤال:
جزاك الله خيراً يا شيخ، ما رأيك في الفتنة الموجودة بين بعض طلبة العلم، والمشايخ بالنسبة للشباب، فبعضُهم يتعصب لقول، ويُنكر على الآخر، فما تقول في هذا؟

الجواب:
الذي أرى أن هذا مما يلقيه الشيطان بين الناس بالتحريش بينهم؛ لأن الشيطان لما رأى الفتح في عهد النبي -عليه الصلاة والسلام- وقوة الإسلام، يَئِس من أن يُعْبَد في هذه الجزيرة ؛ ولكن بالتحريش بينهم، وهذا هو الواقع. والذي نرى هو أن الواجب على الشباب، وغير الشباب أن يتقوا الله -سبحانه وتعالى- ويصلحوا ذات بينهم، كما أمر الله بذلك:﴿ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ ﴾[الأنفال:1]

وأن لا يكون همهم القيل، والقال، وكثرة السؤال، بل على كل إنسان أن يرى مصلحته الدينية، والدنيوية، ويقوم بها. وأما التعرُّض لأناس بأشخاصهم بالقَدْح فيهم وهم ليسوا محلاً للقدح، فهذا خطأ عظيم. وقد سئل النبي -صلى الله عليه وسلم- عن الغيبة؟ فقال:«ذِكْرُك أخاك بما يَكْرَه»، قال: أرأيت إن كان في أخي ما أقول؟ قال:« إن كان فيه ما تقول فقد اغتبته، وإن لم يكن فيه ما تقول فقد بَهَتَّه».

وغيبة العلماء، والأمراء أشد من غيبة غيرهم؛ لأن غيبة العلماء يحصل بها انحطاط قدر العالِم بين الناس، وإذا انحط قدر العالِم بين الناس فلن يقبلوا ما يأتي به من شريعة الله، فتكون غيبة العالِم قدحاً فيه، ومنعاً لما ينتفع به الناس مِمَّا يُلْقِيه من شريعة الله -عزَّ وجلَّ- وغيبة الأمراء -أيضاً- هي الأخرى مصيبتها عظيمة؛ لأن الناس إذا انحط قدر أمرائهم عندهم فإنهم لن ينصاعوا لأوامرهم، وسوف يحتقرونهم، فتحصل الفوضى، ويختل الأمن؛ ولهذا قال الله -عزَّ وجلَّ-: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ﴾[النساء:59]،

وهذا يشمل العلماء والأمراء، فإذا كان هؤلاء قد أمرنا بطاعتهم في غير معصية الله، فالواجب احترامهم واحترام أعراضهم، وإذا عَلِمنا عن أحد منهم خطئاً، أو زللاً، فالواجب النصيحة له حتى يزول الإشكال. المهم أنِّي أنصح الشباب من هذا التفرُّق، وأقول: إياكم والتعصُّب لأحد، بل تعصبوا للحق أينما كان، ولا تكرهوا هذا لأنه ليس على رأي هذا، بل الواجب محبة أهل الخير، وتجنُّب نشر المساوئ.

المصدر: سلسلة لقاءات الباب المفتوح > لقاء الباب المفتوح [67]

رابط المقطع الصوتي

🌎 http://zadgroup.net/bnothemen/upload/ftawamp3/od_067_11.mp3

〰〰 ☝️ 〰〰

📖 Dimuroja'ah oleh Al-Ustadz  Abu Utsman Kharisman حفظه الله

📝 Alih Bahasa: Al-Akh Rahmat Al-Bombana غفر الله له

〰〰〰〰〰〰〰
📚 WA Salafy Kendari 📡

Tidak ada komentar:

Posting Komentar