Selasa, 29 September 2015

Mengqadha shalat ketisuran atau kesengajaan.

💤MENGQADHA SHALAT KETIDURAN DAN KESENGAJAAN

📜Pertanyaan Kedua dari Fatwa Nomor: 7976

📩Pertanyaan 2:

Saya mempunyai kakak laki-laki yang lebih tua satu tahun dari saya. Dia tidak teratur melaksanakan salat, terutama pada bulan Ramadhan. Setiap kali saya memerintahkan kepadanya untuk memelihara salat, dia berkata, "Kamu tidak usah ikut campur urusanku. Urus saja dirimu sendiri!" Seringkali sampai terjadi pertengkaran antara kami. Apa yang harus saya lakukan? Apakah saya berdosa jika membiarkannya, ataukah saya tetap terus menerus menasihatinya? Dia seringkali tidur hingga melewatkan salat, dan hanya mengerjakannya ketika bangun dengan berdalih, "Orang tidur itu dimaafkan sampai dia bangun kembali." Perlu diketahui juga, bahwa tidurnya sangat nyenyak sekali. Apakah salatnya sah dengan perilakunya yang seperti itu? Berilah saya fatwa, semoga Allah membalas Anda dengan yang lebih baik.

📝Jawaban 2:

Pertama, kami berpesan agar Anda selalu bertakwa kepada Allah dan tetap kontinu dalam menjalankan kebajikan. Anda juga harus terus menerus berinteraksi dengan keluarga, menasihati secara bijak, dan memberi pelajaran yang baik. Anda harus bersabar terhadap perilaku yang mereka tunjukkan karena mengharapkan pahala dari Allah dan meneladani Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Kedua, orang yang sengaja tidur sebelum kewajiban salatnya dipenuhi, berkali-kali harus dibangunkan untuk mengerjakannya namun tetap ditinggalkan secara sengaja, atau dikerjakan hanya ketika dia telah bangun dan itu pun di luar waktu, maka dia dihukumi sama seperti orang yang terang-terangan meninggalkan salat. Ini juga berlaku bagi orang yang sengaja tidur dari kewajiban menunaikan salat tanpa mau berupaya melakukan hal-hal yang membuatnya bangun untuk salat tepat waktu. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Perjanjian di antara kami dan mereka adalah salat. Orang yang meninggalkannya, maka sungguh dia telah kafir." Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam juga bersabda, "(Perbedaan) antara seorang (muslim) dengan kafir dan syirik adalah meninggalkan salat."
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu 'ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

📚Al-Lajnah ad-Daimah Lilbuhutsil Ilmiyyah wal Ifta'

🌴Ketua: Abdul 'Aziz bin Abdullah bin Baz

💻🔍
http://shamela.ws/browse.php/book-8381/page-3951

✏Abu Zulfa

📱📡WHATSAPP AL-UKHUWWAH
🇸🇦

السؤال الثاني من الفتوى رقم 7976
س2: إن لي أخا يكبرني بسنة لا يحافظ على الصلاة خاصة في رمضان وأنا آمره بالمحافظة على الصلاة لكنه يقول: لا تتدخل فيني وعليك بنفسك فقط وتصل به بعض الأوقات أن يتشاجر معي فماذا أفعل هل آثم بأن أتركه وشأنه، أم أداوم على ذلك علما أنه ينام عن الصلاة ولا يصليها إلا إذا قام من نومه فيقول النائم معذور حتى يستيقظ علما أنه ثقيل في نومه، وهل صلاته صحيحة في ذلك الأمر أفتوني جزاكم الله خيرا؟
جـ2: أولا: نوصيك بتقوى الله والاستمرار على ما أنت عليه من خير والاستمرار كذلك على مخالطة أهلك ومناصحتهم بالحكمة والموعظة الحسنة والصبر على ما قد تلاقيه منهم احتسابا لثواب الله واقتداء برسول الله صلى الله عليه وسلم.
ثانيا: الذي يتعمد النوم عن الصلاة ويوقظ لها من نومه مرارا ويتركها عمدا أو يصليها إذا استيقظ في غير وقتها في حكم من يتركها عمدا، وكذا من يتعمد النوم عن أدائها في وقتها دون الأخذ بأسباب يقظته لها في وقتها وقد صح عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: العهد الذي بيننا وبينهم الصلاة فمن تركها فقد كفر 1  . وصح عنه أيضا صلى الله عليه وسلم أنه قال: بين الرجل وبين الكفر والشرك ترك الصلاة 2  .
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو ... نائب رئيس اللجنة ... الرئيس
عبد الله بن قعود ... عبد الرزاق عفيفي ... عبد العزيز بن عبد الله بن باز1 سنن الترمذي الإيمان 2621 ، سنن النسائي الصلاة 463 ، سنن ابن ماجه إقامة الصلاة والسنة فيها 1079 ، مسند أحمد بن حنبل 5/346 .
2 صحيح مسلم الإيمان 82 ، سنن الترمذي الإيمان 2620 ، سنن أبو داود السنة 4678 ، سنن ابن ماجه إقامة الصلاة والسنة فيها 1078 ، مسند أحمد بن حنبل 3/370 ، سنن الدارمي الصلاة 1233 .

✆ WA Al Istifadah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
الموقع الرسمي للمجموعة:
🛅➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Tidak ada komentar:

Posting Komentar