๐ MENDULANG MUTIARA
DARI HADITS AL-ARBA'IN AN-NAWAWIYAH ๐
๐Hadits Kelima๐
โ Larangan Membuat Perkara-perkara Baru Dalam Agama Dan Semua Perkara Baru dalam Agama tertolak โ
๐ HADITS:
๐ ุนููู ุฃูู ูู ุงููู ูุคูู ููููููู ุฃูู ูู ุนูุจูุฏู ุงูููู ุนูุงุฆูุดูุฉู ุฑูุถููู ุงูููู ุนูููููุง ููุงููุชู : ููุงูู ุฑูุณููููู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู : ู ููู ุฃูุญูุฏูุซู ููู ุฃูู ูุฑูููุง ููุฐูุง ู ูุง ููููุณู ู ููููู ูููููู ุฑูุฏูู. [ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู ุณูู ] ููู ุฑูุงูุฉ ูู ุณูู : ู ููู ุนูู ููู ุนูู ููุงู ููููุณู ุนููููููู ุฃูู ูุฑูููุง ูููููู ุฑูุฏูู.
๐ Dari Ummul Muโminin; Ummu Abdillah; โAisyah radhiyallahu โanha, ia berkata: Rasulullah shallallahuโalaihi wasallam bersabda: โBarangsiapa mengada-ngada sesuatu yang baru dalam urusan (agama) kami, padahal kami tidak perintahkan, maka hal itu tertolak." [HR. Al-Bukhari dan Muslim], dalam riwayat Muslim disebutkan: "Barangsiapa mengamalkan suaru perkara yang tidak kami perintahkan, maka ia tertolak."
๐ FAEDAH-FAEDAH HADITS:
๐ 1. Hadits ini adalah hadits yang agung, yang mana dia menjadi dalil pokok atas tercelanya dan tertolaknya segala bentuk perkara baru atau amalan baru dalam agama yang tidak pernah ada asalnya dari Nabi shallallahu โalaihi wasallam.
๐ Al-Imam an-Nawawi rahimahullah berkata: โHadits ini termasuk hadits yang sepatutnya untuk dihafal dan digunakan untuk membantah segala bentuk kemungkaran (yang dibuat-buat dalam agama) serta terus disebarkan dalam berdalil dengannya.โ [Syarah an-Nawawi:12/16]
๐ Asy-Syaikh al-Albani rahimahullah berkata: โHadits ini merupakan kaedah-kaedah Islam yang agung, dan dia termasuk dari Jawamiโ Kalim Nabi shallallahu โalaihi wasallam. Hadist ini menjelaskan dengan jelas tentang tertolaknya segala bentuk kebidโahan dan perkara yang diada-adakan dalam agama.โ [Al-Irwa:1/128]
๐ Catatan: Jawamiโ Kalim adalah kalimat yang singkat namun padat, yaitu memiliki makna dan faedah yang banyak.
๐ 2. Larangan membuat perkara-perkara baru dalam agama, karena agama ini dibangun diatas dasar al-Qurโan dan Sunnah. Tidak satupun dari kita berhak membuat ibadah baru didalamnya, meskipun dengan niatan atau tujuan yang baik.
๐ 3. Barangsiapa membuat perkara-perkara baru dalam agama, meskipun dengan niatan baik, maka hal tersebut tertolak, karena syarat diterimanya suatu amalan harus terpenuhi padanya dua syarat;
๐ธa. Amalan tersebut harus ikhlas karena Allah.
๐ธb. Amalan tersebut harus sesuai dengan petunjuk dan tuntunan Nabi Muhamad shallallahu โalaihi wasallam.
Dalil yang menunjukan hal ini diantaranya adalah firman Allah Taโala;
{ููู ููู ููุงูู ููุฑูุฌูู ููููุงุกู ุฑูุจูููู ููููููุนูู ููู ุนูู ูููุง ุตูุงููุญูุง ููููุง ููุดูุฑููู ุจูุนูุจูุงุฏูุฉู ุฑูุจูููู ุฃูุญูุฏูุง}
"maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya."
๐ Berkata Ibnu Katsir rahimahullah mentafsirkan ayat ini: "Ini adalah dua rukun amalan yang diterima; harus amalan itu ikhlas karena Allah dan mencocoki syariat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. [Tafsir Ibnu Katsir 5/205]
Adapun dari sunnah, hadits Umar yang telah lewat untuk syarat pertama dan hadits โAisyah diatas untuk syarat yang kedua.
๐ 4. Bahayanya membuat perkara-perkara baru atau beramal dengannya didalam agama, karena konsekuensi dari perbuatan bidโah atau membuat perkara baru dalam agama telah menuduh bahwa;
๐นa. Syariat Islam belum sempurna, berarti dia menuduh Nabi Muhamad shallallahu โalaihi wasallam berkhianat, karena tidak menyampaikan syariat dengan sempurna, masih ada ibadah yang beliau sembunyikan atau belum disampaikan.
๐นb. Atau dia menganggap dirinya lebih berilmu daripada Nabi Muhamad shallallahu โalaihi wasallam, karena masih ada perkara yang baik yang belum diketahui oleh Nabi shallallahu โalaihi wasallam.
Padahal Allah Taโala tidaklah mewafatkan Nabi Muhamad shallallahu โalaihi wasallam, melainkan dalam keadaan agama Islam ini telah sempurna, tidak butuh lagi penambahan maupun pengurangan.
Allah Taโala berfirman:
{ุงููููููู ู ุฃูููู ูููุชู ููููู ู ุฏููููููู ู ููุฃูุชูู ูู ูุชู ุนูููููููู ู ููุนูู ูุชูู ููุฑูุถููุชู ููููู ู ุงููุฅูุณูููุงู ู ุฏููููุง}
โPada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.โ [QS. Al-Maidah:3]
๐ Berkata Ibnu Katsir rahimahullah: โIni adalah kenikmatan Allah yang paling besar yang dilimpahkan kepada umat ini, yang mana Allah telah menyempurnakan untuk mereka agama mereka, mereka tidak butuh lagi kepada agama yang lain.โ [Tafsir Ibnu Katsir:3/26]
๐ Berkata al-Imam Malik rahimahullah: โBarangsiapa membuat perkara baru dalam agama Islam dan menganggapnya suatu kebaikan, maka sungguh dia telah menuduh bahwa Nabi Muhamad shallallahu โalaihi wasallam telah mengkhianati risalah, karena Allah telah menyempurnakan untuk kalian agama kalian, apa saja yang saat itu bukan bagian dari agama, maka pada hari ini (setelah diturunkan ayat tersebut) bukan termasuk (bagian dari) agama.โ
๐ Berkata Syaikhul Islam rahimahullah dalam kitab Majmuโ al-Fatawa:20/103: โSesungguhnya pelaku kebidโahan itu lebih jelek daripada pelaku kemaksiatan berdasarkan dalil dari Sunnah dan Ijmaโ. Sungguh Nabi shallallahu โalaihi wasallam telah memerintahkan untuk memerangi para Khawarij dan melarang untuk memerangi para penguasa yang zhalim. Dan beliau juga bersabda tentang para peminum khamer;
โJanganlah kalian laknat dia, karena sesungguhnya dia (masih) mencintai Allah dan Rasul-Nya.โ
๐ช Waffaqallahul Jamiโ.
----------------------------------------
โ Disusun oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy_3 Rajab 1436/ 22 April 2015_di kota Ambon Manise.
๐ฅ Silahkan kunjungi blog kami untuk mengunduh PDF-nya dan juga mendapatkan artikel atau pelajaran yang telah berlalu serta unduh pula 2 aplikasi android Forum KIS di:
www.pelajaranforumkis.com atau www.pelajarankis.blogspot.com
---------------------------------------
๐ WA. FORUM KIS
Publikasi
WhatsApp Salafy Cirebon
_____________________________
Kamis, 17 Dzulhijjah 1436H/ 1 Oktober 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar